Kisah Sukses Tung Desem Waringin
"PELATIH SUKSES
MOTIVATOR TERHEBOH
DI INDONESIA"
Tung dilahirkan dari keluarga sederhana, bahkan sejak kecil, ia telah mengalami berbagai macam kesulitan
Bermula
dari bisnis sang ayah yang mengalami kebangkrutan, Tung kecil dididik untuk
selalu bisa survive dan membantu ayahnya agar tokonya ramai pembeli, namun
keberuntungan belum berpihak pada keluarganya.
Usaha
ayahnya tersebut belum juga dapat berjalan dengan mulus. Dari semenjak itulah
Tung Desem mulai tertarik pada dunia marketing. Dia memiliki obsesi untuk dapat
membantu ayahnya meraih sukses.
Pada
saat masih kuliah di UNS, Solo, ia menjadi penjual. Ia mengambil emas dari
kakaknya dan dari seorang pengusaha emas di Jakarta. Dengan keberanian dan
bakat marketing, ia pun menjual emasnya hingga ke luar kota seperti Semarang,
Pati, Tayu, Ambarawa dan Pekalongan.
Di
kampusnya, ia termasuk mahasiswa yang berprestasi dan teladan. Kesibukannya
sebagai penjual emas tidak menjadi penghalangnya, meskipun ia harus berpergian
ke luar kota. Tahun 1992 ia lulus kuliah, dan ia diterima di BCA cabang
Surabaya.
Karir Tung Desem dimulai di Bank Central Asia (BCA) sebagai
Management Development Program pada tahun 1992.
Setelah melakukan training di
Jakarta yang menjadikannya sebagai lulusan terbaik, ia dikirim ke BCA Cabang
Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit
operasionalnya terburuk se-Indonesia.
Hasilnya,
dari target dua tahun, Tung Desem berhasil menyelesaikan masalah tersebut hanya
dalam waktu empat bulan. Prestasi ini juga menjadikan Surabaya memperoleh hasil
audit terbaik di seluruh Indonesia.
Mengapa Tung begitu mudah membereskan persoalan bisnis?
“Kuncinya, manusia bergerak karena cari nikmat meninggalkan sengsara. Waktu saya menggerakkan manusia, peraturan tinggallah peraturan jika tidak disertai hukuman. Aturan tanpa punishment hanyalah imbauan.” Tung dengan keras menjaga peraturan, termasuk melakukan denda jika suatu unit melakukan kesalahan. Denda ditanggung karyawan dan pimpinan unitnya.
Namun, ketika tahun 2000 ayahnya sakit dan ternyata hasil jerih payahnya di BCA hanya cukup untuk membayar perawatan sang ayah di kelas 3 RS Mount Elizabeth, Singapura, ia merasa sedih. Tung menangis. Akhirnya, ia mengajukan surat pengunduran diri dari BCA Mei 2000 dan pindah ke Lippo Group.
Namun, di Lippo Shop, sebagai senior vice president marketing, ia tak cocok dengan pimpinannya. Februari 2001 ia pun mundur.
Tung
yang hobi membaca dan selalu ingin belajar,dengan nekat memutuskan untuk
mengikuti seminar motivator dunia favoritnya, Anthony Robbin.
“Saya jual apa yang saya punya agar saya bisa
sampai ke sana. Waktu itu tiket seminarnya 10 ribu dolar AS, untuk seminar
selama 8 hari. Saya akhirnya berangkat dan menghabiskan biaya Rp 158 juta” katanya.
Tapi
pengorbanannya tak sia-sia. seminar Anthony Robbin tersebut, telah merubah Tung
menjadi sosok motivator yang mumpuni. Ilmu yang diraihnya tidak hanya
ditularkan kepada lebih dari 500 ribu audien peserta seminar, Tung juga
mempraktikkan jurus-jurusnya untuk kesuksesan dirinya sendiri. Tahun 2010 lalu,
omzet yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaannya mencapai 48 juta dolar AS.
“Saya
sekarang sudah memiliki 36 properti, mulai dari rumah, mal, kondotel,
apartemen. Saya punya toko buku Toga Mas di beberapa kota. Saya juga bermain
saham, berkebun pohon jati, meluncurkan Edugame Boby Bola, buku-buku dan
sebagainya. Saya mendapatkan semua itu hanya dalam jangka waktu 10 tahun. Saya
bisa seperti ini, Anda pun bisa” ujarnya.
Salam
Sukses
0 comments:
Post a Comment